Showing posts with label Departemen Energi AS. Show all posts
Showing posts with label Departemen Energi AS. Show all posts

Monday, 14 October 2013

Industri Energi Britania Raya Diambang Kehancuran?

Industri energi Inggris Raya berisiko kolaps apabila pemerintahnya tidak dapat mencapai kesepakatan dalam hal titik harga listrik £14 miliar yang direncanakan dari PLTN di Hinkley Point dengan EDF Energy. 


Menurut Lord Hutton, kepala Asosiasi Industri Nuklir, ketegangan dalam negosiasi dapat membuat takut para calon investor untuk berinvestasi dalam proyek-proyek energi lainnya. “Apabila tidak ada kesepakatan yang dapat dibuat untuk nuklir baru, apakah bisa ada kesepakatan untuk tenaga angin lepas pantai atau pengumpulan dan penyimpanan karbon?”

Apabila negosiasi-negosiasi gagal, masa depan EDF yang berpengaruh di Inggris Raya bakalan tidak pasti. Saat ini, EDF memegang delapan PLTN, mempekerjakan lebih dari 200.000 orang dan melayani 5,7 juta pelanggan diseluruh Inggris Raya. Namun, PLTN-PLTN yang ada diperkirakan akan berhenti menghasilkan listrik dalam waktu sepuluh tahun mendatang. Lalu bagaimana selanjutnya?

Lord Hutton sedang mengadakan pertemuan dengan para jajaran eksekutif EDF Perancis dan juga Energy Secretary Inggris Raya, Stephen Lovegrove, dan Treasury Minister, Lord Deighton.  Negosiasi berpusat pada jaminan titik harga untuk listrik selama 30 tahun mendatang – harga di mana pemerintah berencana untuk memberi subsidi melalui pajak energi.

Namun, kedua belah pihak berbeda pendapat dalam hal biaya operasional untuk PLTN dan IRR bagi EDF. Menurut perkiraan Hutton sekitar £3 miliar dapat dipangkas dari biaya konstruksi karena desain sebelumnya dan pengembangan fasilitas nuklir Inggris lainnya. “Tenggat waktu adalah yang terpenting dan diperlukan,” dia menekankan. “EDF Energy telah menghabiskan £1 miliar dan saat ini proyek membebani perusahaan £1 juta setiap harinya.” (Artinya lebih dari £100 juta yang dikeluarkan EDF sejak mereka gagal memenuhi tenggat waktu untuk membuat kesepakatan dari Desember silam!)
CEO EDF, Henri Proglio, minggu lalu mengatakan bahwa ia mengharapkan kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan “dalam waktu sebulan.”  Ini setelah EDF melewatkan tenggat waktu Maret lalu.  

Kritik tentang kesepakatan dengan EDF mengatakan bahwa kesepakatan apapun yang dihasilkan akan memperbudak para konsumen di tahun-tahun mendatang, memaksa mereka membayar miliaran poundsterling kepada Prancis. Mereka juga mengatakan kemajuan dalam industri gas sebagai, berpotensi, menjadi solusi masa depan yang lebih terjangkau.

Namun, baik nuklir maupun gas alam sama-sama merupakan sumber energi yang menghasilkan EMISI KARBON. Jika salah satu yang menjadi industri utama di Inggris, maka hanya akan menjadi penyumbang efek spiral pemanasan global.

“Biarkan saja pada masing-masing perangkatnya, pasar tidak akan memilih untuk berinvestasi pada infrastruktur rendah-karbon yang padat modal,” ujar Hutton.  “Ini akan membawa kita ke masa depan yang semakin bergantung pada impor gas yang mengandung banyak karbon dan berbahaya. Jelas-jelas ini adalah arah yang salah untuk diikuti, dan itulah sebabnya kita tidak boleh melupakan hal ini dalam negosiasi-negosiasi saat ini“.

Ia benar. Meskipun kita telah bergantung pada bahan bakar fosil sejak Revolusi Industri bukan berarti kita terpaksa menyerah pada permintaan tidak masuk akal dari para eksekutif korporasi yang kemaruk. Pasar bebas seharusnya benar-benar bebas. Orang-orang seharusnya bebas untuk memilih pemasok energi mereka sendiri. Seharusnya mereka bebas dari rasa takut untuk berinvestasi dalam teknologi baru yang inovatif.
Teknologi seperti SH-box dari NRGLab yang bebas emisi. Ringan. Hemat biaya. Pelajari selengkapkan dengan mengunjungi situs web nrglab.asia, sebelum krisis energi menghampiri Anda dan rumah Anda.

Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 14 April: https://officialnrglab.wordpress.com/2013/04/14/u-k-s-energy-industry-on-the-verge-of-collapse/


industri energi, Departemen Energi AS, energi, alternative energy, PLTN, Hinkley Point, EDF Energy, Asosiasi Industri Nuklir, Stephen Lovegrove, nrglab sh-box, sh-box, nrglab ]

Tuesday, 8 October 2013

Batu Bara Memang Kotor

Perusahaan batu bara Patriot baru-baru ini mengajukan dokumen ke pengadilan untuk membatalkan sekitar 1,6 miliar dolar manfaat kesehatan bagi ribuan penambang batu bara Amerika. Langkah itu muncul sebagai upaya terakhir untuk menghindari Bab 11 Kitab Undang-Undang Kebangkrutan. Hal ini membuktikan lagi bahwa bisnis besar lebih mementingkan pemegang saham daripada pekerja kerah biru mereka sendiri.



Menurut Patriot Corp , Serikat Pekerja Tambang (UMWA) beroperasi dengan upah tenaga kerja yang jauh lebih tinggi,  sehingga membuat perusahaan sulit untuk tetap bertahan secara kompetitif  di dalam industri energi yang kejam ini. Patriot menuntut " aturan kerja yang lebih fleksibel dan struktur upah tenaga kerja yang lebih rendah secara signifikan." Alias bekerja lebih lama dengan bayaran lebih sedikit. Adakah yang menyambar kesempatan itu?

"Tindakan yang kami ambil hari ini diperlukan untuk kelangsungan hidup Patriot dan mempertahankan lebih dari 4.000 lapangan kerja , " kata Chief Executive Bennett Hatfield, dalam pembelaanya terhadap pemotongan manfaat pensiunan tersebut.

Patriot memang mengusulkan sebuah pilihan alternatif.  Alih-alih memotong manfaat, perusahaan menawarkan serikat bagi hasil yang dikenal sebagai Asosiasi Karyawan Penerima Manfaat Sukarela (VEBA). Namun, pemimpin serikat menyadari bahwa Patriot mungkin ingin mengajukan kebangkrutan. Celah hukum akan memungkinkan mereka dan perusahaan energi lain seperti Patriot, untuk menghemat miliaran dolar dengan menghilangkan pensiun karyawan. Pria dan wanita yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk tambang disingkirkan demi melindungi harga saham.

Akankah CEO mengorbankan jet pribadinya? Akankah Presiden Patriot melupakan bonus tahunannya untuk kebaikan perusahaan?

Tentu saja tidak!

Seperti tumor ganas, industri energi kita saat ini adalah korup, memakan peusahaan independen, dan harus dipotong jika masyarakat berharap untuk tetap bertahan hidup. Tapi hal itu merupakan sesuatu yang sulit di dunia di mana bisnis besar mendominasi pasar. Di mana keluarga memiliki sedikit pilihan tentang penyedia energi mana yang memasok kota mereka.  Di mana harga BBM telah mencapai  4 dolar per galon.

SH-box memungkinkan berbagai negara, perusahaan, dan komunitas untuk berinvestasi pada energi alternatif yang murah dan bersih. NRGLab sedang bekerja membangun infrastruktur energi baru. Dunia yang lebih bersih dan lebih bebas. Karena tak seorang pun pantas diperbudak demi pembangunan. Bebaskan diri dengan mempelajari lebih jauh tentang NRGLab di http://nrglab.asia/   


Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 17 Maret: http://energybiz.com/blog/13/03/if-coal-couldnt-get-any-dirtier?quicktabs_6=0

[ Asosiasi Karyawan Penerima Manfaat Sukarela, UMWA, VEBA, Serikat Pekerja Tambang, energi, Departemen Energi AS, nrglab, nrglab pte ltd, nrglab sh-box, sh box ]

Monday, 22 July 2013

Harga BBM Tertinggi di Bulan Februari

Seperti perkiraan saya, harga BBM di Amerika membumbung mencapai harga musiman tertingginya. menurut juru bicara AAA, John Townsend, ‘Februari “adalah bulan di mana kita lihat harga BBM mencapai puncaknya di tengah-tengah musim dingin yang membosankan.”


Meskipun kendaraan dirancang memakai bahan bakar secara efisien  dan orang  semakin banyak orang memperhatikan jarak tempuh mereka dalam berkendara, sayangnya tagihan-tagihan yang dibayarkan tidak mencerminkan hal ini. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Departemen Energi AS, kebanyakan keluarga Amerika mengeluarkan sekitar $3.000 per tahun untuk  membeli BBM. Biaya ini termasuk bahan bakar untuk pemanas rumah.  Mengemudi ke kantor. Hal-hal yang, kalau kita bayangkan kembali, bisa terpenuhi  juga dengan energi alternatif.

Bulan Februari, harga rata-rata nasional BBM naik mencapai $ 3,80 per gallon (di Pantai Barat Kalifornia, bahkan mencapai $4 lebih).  Besaran harga ini bergantung pada sejumlah faktor, yang oleh Lembaga Riset Energi Amerika dibagi menjadi 4 komponen dasar sebagai berikut:

  1. Pasar dunia
  2. Biaya penyulingan
  3. Pajak
  4. Dan kenaikan harga distribusi

Saat ini Arab Saudi menghasilkan 700.000 barel lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Akibatnya, kompetisi pasar antara Iran dan Irak terus meningkat. Di tambah lagi dengan perang sipil yang tengah berkecamuk di Siria, salah satu penghasil utama minyak mentah dunia, dan ketergantungan pemerintah AS terhadap minyak asing, tak mengherankan jika masyarakatlah yang menanggung akibatnya. Bahkan ada wacana untuk menaikkan pajak BBM secara nasional, padahal selama lebih dari dua puluh tahun besarannya sudah tetap di 18.4 sen setiap gallonnya.

Semua tampaknya semakin mahal saja akhir-akhir ini. Dari popok hingga jalan tol, alasannya biaya bahan baku semakin meningkat, maka pajak pun akan mengekor. Sejarah telah membuktikan satu hal: kenaikan pajak bagi warga negara sangat jarang terjadi tanpa ada sesuatu yang memaksa kenaikan tersebut. Para keluarga telah berjuang untuk bisa bertahan hidup, dan tak akan mampu untuk membayar BBM lebih mahal lagi. WAKTUNYA UNTUK PERUBAHAN.

Dan ini bukan hipotesis semata. Kita perlu solusi nyata, seperti yang ditawarkan NRGLab. Teknologi kristal mereka menghasilkan listrik alami yang tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga ramah dompet bagi penduduk Amerika. Karena ini masa sulit. Pemerintah harus berhenti menawarkan solusi sementara bagi masalah-masalah struktural (seperti kenaikan pajak BBM), dan memperbaiki struktur dari bawah ke atas.  

Diterjemahkan dari Bahasa Inggris. Artikel asli diterbitkan pada 24 Februari 2013 di http://www.energybiz.com/blog/13/02/february-highs-gas-prices?quicktabs_4=2

[ John Townsend, Departemen Energi AS, Lembaga Riset Energi Amerika, meteor rusia, global crisis, nrglab singapore, nrglab сингапур, nrglab ]