Monday 26 May 2014

MILITER MENERIMA TEKNOLOGI ENERGI HIJAU

Anggaran pertahanan selalu menggelembung. Pegeluaran militer Amerika Serikat sendiri nyatanya lebih besar dari pada pengeluaran militer gabungan 13 negara lain. Bagaimana mungkin? Salah satu penyebabnya adalah biaya untuk energi yang mahal.

Ya, pengeluaran untuk energi menyedot dana triliunan dolar yang dibayarkan oleh pembayar pajak tiap tahun untuk menunjang Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. NATO dan negara-negara sekutu lain telah mengetahui permasalahnya dan mulai bekerja keras untuk mengembangkan proyek energi alternatif yang diharapkan mampu meminimalkan konsumsi energi.
Duta besar Gábor Iklódy yang menjabat sebagai Asisten Sekretaris Jenderal NATO untuk Tantangan Keamanan yang Muncul mengatakan, “Dari sisi finansial dan keamanan, kebergantungan kita pada bahan bakar adalah situasi yang tidak menguntungkan. Semakin kita menelitinya, semakin kita memahami alasan Aleksander Agung begitu terobsesi pada kebutuhan logistik. Ia bahkan pernah berkata bahwa jika kampanye yang ia lakukan gagal, orang pertama yang akan ia eksekusi adalah pengawas logistiknya.”
Kebergantungan kita pada bahan bakar fosil yang terus meningkat, tidak stabilnya harga bahan baku mentah, perubahan iklim, dan ancaman dari para peretas semakin membuat kemanan energi menjadi kekhawatiran utama.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat sendiri menghabiskan setidaknya 20 miliar dolar setiap tahun untuk konsumsi energi mereka! 15 milyar dolar untuk bahan bakar fosil dan 5 miliar dolar lainnya untuk infrastruktur dasar, perbaikan, dan kemanan. Transportasi bahan bakar dalam jumlah besar juga membahayakan nyawa para prajurit dan lingkungan jika terjadi kecelakaan, serangan atau kebocoran.
Tetapi, apakah ada pilihan lain?
Kepala dari Kantor Pabrik Propulsi di Italia, Komandan Pasquale Tripodi mengklaim bahwa beberapa negara sahabat telah berpindah ke teknologi yang ramah lingkungan khususnya biofuel “untuk mengurangi kebergantungan mereka pada sumber-sumber energi berbahan baku fosil, khususnya minyak. Pasukan Keamanan Italia, khususnya Angkatan Laut telah memutuskan untuk membiayai proyek yang bertujuan untuk menjamin penggunaan biofuel di sektor angkatan laut yang memiliki perlengkapan yang sesuai.”
Angkatan Laut Italia saat ini sedang melakukan uji coba biofuel yang terdiri dari ganggang, limbah pertanian, dan limbah umum. Teknologi keluaran baru ini akan diuji coba dengan menggunakan biofuel sebagai bahan bakar kapal perang pada tahun ini. Pada akhirnya, seluruh angkatan bersenjata diharapkan bisa menggunakan bahan bakar yang serupa.
Siapa yang akan membuat terobosan terbaru berikutnya di bidang energi?
Di Kanada, sebuah proyek yang digadang oleh Badan Riset Nasional kini berfokus pada pengembangan bahan bakar alternatif bagi sektor penerbangan. Pada bulan Oktober tahun 2012 mereka berhasil menerbangkan pesawat pertama dengan menggunakan bahan bakar biofuel 100%. Letnan Colonel Geoffrey Carter dari angkatan bersenjata Kanada mengatakan, “Penerbangan bersejarah ini mewakili terobosan di bidang industri bahan bakar terbarukan. Hal ini adalah tonggak bersejarah bukan saja bagi dunia penerbangan melainkan juga bagi pengembangan sumber energi terbarukan yang berkelanjutan.”
NRGLab memiliki kemitraan strategis dengan Viscoil Holdings (www.viscoil.com) untuk sebuah proyek yang mendaur ulang limbah menjadi bahan bakar disel yang ramah lingkungan. Kami telah memperoleh lisensi eksklusif dari Viscoil untuk mendaur ulang bahan baku mentah diseluruh Asia Tenggara. Contohnya di Malaysia, kami saat ini mendaur ulang oli mesin bekas menjadi bahan bakar yang dapat digunakan. Di Singapura, kami mampu mendaur ulang 2.000 ton limbah pertanian menjadi 600-800 m3 bahan bakar setiap harinya!
Proyek inovatif gasifikasi kami telah memproses sekam, batu bara, gas alam, dan limbah pertanian menjadi bahan bakar dengan biaya operasional yang lebih murah daripada jika menggunakan metode gasifikasi konvensional. Ini bisa jadi adalah solusi yang dicari oleh negara-negara yang menginginkan sumber energi hijau yang aman dan murah.
Untuk mengetahui lebih lanjut, silakan mengunjungi nrglab.asia.com

Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 15.07.2013 http://nrglabjohnwish.wordpress.com/2013/07/15/militaries-embracing-green-energy-tech/

[ energi yang mahal, menunjang Angkatan Darat, Angkatan Laut,  Angkatan Udara, NATO, Gábor Iklódy, Departemen Pertahanan Amerika Serikat ]

No comments:

Post a Comment