Monday 17 March 2014

Swasembada Energi Bisa Mendatangkan Perdamaian Dunia

Dalam sebuah editorial yang baru-baru ini diterbitkan oleh koran New York Times, penulis Kenneth Hersh dan Grup Presiden Eurasia, Ian Bremmer menyatakan bahwa revolusi energi di Amerika dapat mengubah pemikiran dunia untuk menerima energi hijau dan mungkin berhasil mendatangkan perdamaian dunia.

Mereka menulis, Memang proses produksinya rumit dan mahal. Apalagi jika pengolahannya tidak dilakukan dengan hati-hati hal itu dapat menimbulkan risiko terhadap lingkungan.  Namun potensinya menakjubkan.  Hal ini dapat menghasilkan dimulainya pertumbuhan lapangan kerja dan ekspansi ekonomi yang signifikan.

Energi akhirnya bisa menjadi milik semua orang karena semakin banyak negara menemukan cadangan shale (batuan sedimen yang menyimpan gas) dan gas alam. Pasar tidak lagi dikuasai oleh segilintir pebisnis minyak.   Namun mereka pun harus berkompetisi dalam skala global. Sebagaimana telah dibuktikan oleh kapitalisme di masa lalu, kompetisi dapat menghasilkan harga yang lebih baik untuk konsumen.

Swasembada energi juga berarti keamanan domestik.  Misalnya, karena Amerika Serikat memperbaiki metode produksi dan pemrosesan energi mereka, maka mereka akan semakin tidak bergantung pada produksi minyak asing.

Hersh dan Bremmer menulis, Karena Amerika terus bergerak menuju era baru swasembada energi, maka Washington semakin tidak ingin membahayakan nyawa banyak prajurit dan menghabiskan miliaran dolar dana hanya untuk memastikan lancarnya persedian minyak dan gas dari tempat-tempat yang berbahaya."  "Hal ini khususnya penting bagi Timur Tengah wilayah yang selalu memperoleh bantuan keamanan dari Ottoman, kemudian negara-negara Eropa, dan belakangan dari bangsa Amerika, yang suka atau tidak suka telah membantu menjaga perdamaian. Tentu Amerika Serikat tidak serta merta langsung meninggalkan wilayah tersebut, apalagi mengingat perekonomian global masih amat bergantung pada selat Hormuz dan keamanan Israel masih dalam bahaya. Namun karena Amerika tak lagi bergantung pada energi yang dihasilkan di Timur Tengah, maka wajar saja jika keinginan Washington untuk menerima risiko atau beban dari wilayah tersebut semakin berkurang, atau paling tidak akan lebih sulit mencari pembenaran dengan keterbatasan dana."

Namun, Hersh dan Bremmer juga mengindikasikan bahwa Cina akan siap untuk mengisi kekosongan di pasar global dan akan mengekspor minyak mentah dengan harga yang lebih tinggi.  Hal ini tentu akan membuat negara-negara yang lebih miskin untuk terus memompakan karbon dioksida ke atmosfer bumi dan krisis iklim yang sudah di luar kendali pun menjadi lebih parah.

NRGLab telah menghasilkan beberapa teknik yang efisien untuk mengubah limbah pertanian, gas alam, dan bahkan panas bumi menjadi energi yang bersih. Kami telah melihat arah perkembangan dunia dewasa ini, dan kami ingin membantu untuk mengembalikan perkembangan ini ke jalur yang benar. Berinvestasi pada energi hijau adalah cara yang paling jitu untuk memastikan keamanan finansial Anda. Pelajari selengkapnya dengan mengunjungi nrglab.asia


Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 22.05.2013: 

[ Kenneth Hersh, Grup Presiden Eurasia, Ian Bremmer, energi hijau, ekspansi ekonomi,  gas alam, produksi minyak asing, NRGLab ]

No comments:

Post a Comment