Masih belum yakin bahwa polusi
udara itu merupakan masalah global?
Apakah Anda sudah membaca postingan kami terakhir tentang Cina, lalu
berpikir, “Itu terjadi di benua lain yang sangat jauh dari sini. Bagaimana mungkin
yang terjadi di Cina berdampak padaku?”
Jadi, menurut sebuah penelitian yang baru-baru ini
diterbitkan dalam Science Journal, partikel debu yang beterbangan puluhan ribu
kilometer dari Asia dan Afrika telah ditemukan dalam pasokan air di Kalifornia. Meningkatnya debu di atmosfer telah dikaitkan
dengan meningkatnya hujan dan salju di Pegunungan Sierra Nevada. Penelitian ini berlangsung selama dua
tahun, dalam kurun waktu itu para peneliti mengumpulkan sampel dari atmosfer di
pegunungan. Dan penemuan mereka sungguh mengejutkan.
“Ada semacam tombol
ajaib. Hari-hari penuh debu membuat Anda melihat satu hal, dan hari-hari tanpa
debu juga membuat Anda melihat sesuatu yang berbeda,”kata Kim Prather, ahli
kimia atmofer yang juga merupakan penulis pendamping dalam riset ini.
Sehingga penemuan ini merupakan
bukti positif bagi mereka yang tidak percaya, Serpihan PM2.5 di Beijing, dengan
cukup waktu akan beterbangan ke berbagai belahan dunia, dan masuk ke dalam
udara serta air minum kita. Karena itulah dunia perlu mengawasi sidang
legislatif tahunan Cina dengan seksama. Kenyataannya, setiap negara seharusnya
saling mengawasi satu sama lain. Kelak, bisa jadi karena menjadi paranoid,
dunia akan termotivasi untuk bersatu bekerja dalam upaya pembersihan.
“Fakta bahwa telah
terjadi sesuatu di benua lagi, dalam hal ini, terjadinya debu, dapat
mempengaruhi pola curah hujan di AS – itu adalah masalah menantang,” kata Marty
Ralph, meteorolog dan penulis bersama riset dengan National Oceanic and
Athmospheric Administration.
Bagaimana mungkin mereka tahu
kalau debu itu berasal dari Cina, apakah ditanyakan? Begini, seluruh partikel
udara membawa serta sidik jari kimia, yang memungkinkan para ilmuwan seperti
Prather dan Ralph untuk melacak pergerakan partikel-partikel tersebut dari mana
saja, ke mana pun, di dunia ini.
Karena itulah dinamakan
pemanasan ‘global’. Krisis lingkungan
yang sedang kita hadapi saat ini, juga mencakup berbagai masalah mulai dari
rekahan gas hingga emisi karbon, mencairnya es di kutub hingga infrastruktur
energi yang sudah ketinggalan zaman, mungkin terdengar abstrak, tapi semua ini
diakibatkan oleh masalah yang menyebar luas dengan implikasi sosio-politik yang
kompleks. Tapi kompleks saja bukan merupakan alasan untuk menyerah. Seharusnya
kita tidak boleh lupa bahwa seseorang bisa membuat perbedaan. Dengan visi,
determinasi, dan penilaian yang akurat, kita bisa mewariskan dunia ini sebagai
tempat yang lebih baik bagi anak-cucu kita.
Karena setiap orang, dari suku
bangsa, agama, dan aliran politik mana pun berhak untuk bisa bernafas bebas.
Diterjemahkan dari
Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 28 Februari http://energybiz.com/blog/13/03/drifting-winds-air-we-breathe
[ nrglab, nrglab ana shell, nrglab asia, nrglab pte ltd, nrglab sh-box, nrglab singapore, nrglab сингапур, alternative energy, energy infrastructures ]
No comments:
Post a Comment