Anggaran pertahanan
selalu menggelembung. Pegeluaran militer Amerika Serikat sendiri nyatanya lebih
besar dari pada pengeluaran militer gabungan 13 negara lain. Bagaimana mungkin?
Salah satu penyebabnya adalah biaya untuk energi yang mahal.
Ya, pengeluaran untuk
energi menyedot dana triliunan dolar yang dibayarkan oleh pembayar pajak tiap
tahun untuk menunjang Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. NATO
dan negara-negara sekutu lain telah mengetahui permasalahnya dan mulai bekerja
keras untuk mengembangkan proyek energi alternatif yang diharapkan mampu
meminimalkan konsumsi energi.
Duta besar Gábor
Iklódy yang menjabat sebagai Asisten Sekretaris Jenderal NATO untuk Tantangan
Keamanan yang Muncul mengatakan, “Dari sisi finansial dan keamanan,
kebergantungan kita pada bahan bakar adalah situasi yang tidak menguntungkan.
Semakin kita menelitinya, semakin kita memahami alasan Aleksander Agung begitu
terobsesi pada kebutuhan logistik. Ia bahkan pernah berkata bahwa jika kampanye
yang ia lakukan gagal, orang pertama yang akan ia eksekusi adalah pengawas
logistiknya.”
Kebergantungan kita
pada bahan bakar fosil yang terus meningkat, tidak stabilnya harga bahan baku
mentah, perubahan iklim, dan ancaman dari para peretas semakin membuat kemanan
energi menjadi kekhawatiran utama.
Departemen Pertahanan
Amerika Serikat sendiri menghabiskan setidaknya 20 miliar dolar setiap tahun
untuk konsumsi energi mereka! 15 milyar dolar untuk bahan bakar fosil dan 5
miliar dolar lainnya untuk infrastruktur dasar, perbaikan, dan kemanan. Transportasi
bahan bakar dalam jumlah besar juga membahayakan nyawa para prajurit dan
lingkungan jika terjadi kecelakaan, serangan atau kebocoran.
Tetapi, apakah ada
pilihan lain?
Kepala dari Kantor
Pabrik Propulsi di Italia, Komandan Pasquale Tripodi mengklaim bahwa beberapa
negara sahabat telah berpindah ke teknologi yang ramah lingkungan khususnya
biofuel “untuk mengurangi kebergantungan mereka pada sumber-sumber energi
berbahan baku fosil, khususnya minyak. Pasukan Keamanan Italia, khususnya
Angkatan Laut telah memutuskan untuk membiayai proyek yang bertujuan untuk menjamin
penggunaan biofuel di sektor angkatan laut yang memiliki perlengkapan yang
sesuai.”
Angkatan Laut Italia
saat ini sedang melakukan uji coba biofuel yang terdiri dari ganggang, limbah
pertanian, dan limbah umum. Teknologi keluaran baru ini akan diuji coba dengan menggunakan
biofuel sebagai bahan bakar kapal perang pada tahun ini. Pada akhirnya, seluruh
angkatan bersenjata diharapkan bisa menggunakan bahan bakar yang serupa.
Siapa yang akan
membuat terobosan terbaru berikutnya di bidang energi?
Di Kanada, sebuah
proyek yang digadang oleh Badan Riset Nasional kini berfokus pada pengembangan
bahan bakar alternatif bagi sektor penerbangan. Pada bulan Oktober tahun 2012
mereka berhasil menerbangkan pesawat pertama dengan menggunakan bahan bakar
biofuel 100%. Letnan Colonel Geoffrey Carter dari angkatan bersenjata Kanada
mengatakan, “Penerbangan bersejarah ini mewakili terobosan di bidang industri
bahan bakar terbarukan. Hal ini adalah tonggak bersejarah bukan saja bagi dunia
penerbangan melainkan juga bagi pengembangan sumber energi terbarukan yang
berkelanjutan.”
NRGLab memiliki
kemitraan strategis dengan Viscoil Holdings (www.viscoil.com)
untuk sebuah proyek yang mendaur ulang limbah menjadi bahan bakar disel yang
ramah lingkungan. Kami telah memperoleh lisensi eksklusif dari Viscoil untuk
mendaur ulang bahan baku mentah diseluruh Asia Tenggara. Contohnya di Malaysia,
kami saat ini mendaur ulang oli mesin bekas menjadi bahan bakar yang dapat
digunakan. Di Singapura, kami mampu mendaur ulang 2.000 ton limbah pertanian
menjadi 600-800 m3 bahan bakar setiap harinya!
Proyek inovatif
gasifikasi kami telah memproses sekam, batu
bara, gas alam, dan limbah pertanian menjadi bahan bakar dengan biaya operasional
yang lebih murah daripada jika menggunakan metode gasifikasi konvensional. Ini
bisa jadi adalah solusi yang dicari oleh negara-negara yang menginginkan sumber
energi hijau yang aman dan murah.
Untuk mengetahui lebih
lanjut, silakan mengunjungi nrglab.asia.com
[ energi yang mahal, menunjang Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, NATO, Gábor Iklódy, Departemen Pertahanan Amerika Serikat ]